Minggu, 02 November 2014

Tugas keempat asuransi dan manajemen risiko



BAB I
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Konsep Risiko
          Setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu akan bertemu dengan ketidakpastian. Ketidakpastian dalam bisnis akan menimbulkan resiko dalam bisnis. Risiko akan memberikan ancaman (biaya,kerugian,dll) bagi perusahaan setiap resiko yang terjadi di dalam aktivitas bisnis harus senantiasa diminimalisasi.
Pengertian Manajemen Risiko
          Manajemen Risiko adalah semua risiko yang terjadi di dalam masyarakat(kerugian harta, jiwa, keuangan, usaha, dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan. Dalam arti luas manajemen risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa dalam penyimpangan hasil actual dari hasil yang di harapkan dan probabilitas sesuatu hasil yang berbeda.
Ketidakpastian
          Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan menurut Widerman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko.
Macam-macam Risiko
Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan :
1.      Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni) adalah risiko yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja, misalnya terjadi kebakaran, bencana alam, pencurian, pengelapan dan pengacuan.
2.      Risiko yang disengaja (Risiko Spekulatif0 adalah risiko yang sengaja ditimbulkan, agar terjadinya ketidakpastian memberi keuntungan, seperti hutang-piutang,perjudian, perdagangan berjangka.
3.      Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja, seperti banjir angina topan dan sebagainya.
4.      Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh dan tabrakan mobil.
5.      Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan masyarakat di bidang ekomomi teknologi seperti risiko ke usangan, risiko diluar angkasa. Kebalikan risiko statis,seperti hari tua, kematian
BAB II
Penanggulangan Risiko
1.     Mengadakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
2.     Melakukan retensi artinya mentolerir terjadinya kerugian, dengan membiarkan terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi dengan menyediakan dana untuk penanggulangannya.
3.     Melakukan pengendalian terhadap risiko, seperti melakukan perdagangan berjangka
4.     Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertangguhan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu.

BAB III
MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain :
·         Memudahkan estimasi biaya.
·         Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkam dalam cara yang benar.
·         Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
·         Memungkinkan bagi pada pembuat keputusan untuk memutuskan beberapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
·         Meningkatkan pendekata sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
·         Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
·         Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternative
Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan di capai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini :
Ø  Survival
Ø  Kedamaian pikiran
Ø  Memperkecil biaya
Ø  Menstabilkan pendapatan perusahaan
Ø  Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
Ø  Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
Ø  Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.

BAB IV
MANFAAT ASURANSI DALAM KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL
Walau masuk ke Indonesia sejak zaman kolinial Belanda, produk asuransi di negeri ini masih belum popular di mayoritas masyarakat. Memiliki atau membeli asuransi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia kadang dinilai sebagai hal tabu dan dianggap sebagai pemborosan.”belum pasti kapan sakit dan mati, untuk apa keluar uang sejak sekarang?” begitu pemikiran yang kerap kita pikiran. Dimata para pelaku industry asuransi, sedikitnya masyarakat yang telah “melek” asuransi kerap ditunding sebagai biang penyebab belum ngetopnya produk asuransi disini. Jangankan asuransi produk perbankan saja belum semua masyarakat mengaksesnya.
Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi
Asuransi dalam kehidupan Masyarakat sangat mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan. Social-Ekonomi, baik mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan asuransi maupun yang secara tidak langsung terlibat didalamnya. Dampak dari asuransi tersebut ialah: memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang. Dan menginvestasikan sebagai dari dana yang terkumpul dari pemegang polis (berupa premi asuransi) ke dalam berbagai pemegang polis ke dalam berbagai sector ekonomi.
Pengaruh asuransi dalam social dan ekonomi
Ø Memberi rasa aman
Motivasi utama yang mendorong lahirnya usaha asuransi adalah “dorongan naluriah” yang ada pada diri setiap orang yaitu “keinginan akan rasa aman”. Hal mana dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam setiap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka menghendaki adanya alat pemuas terhadap keinginan (akan rasa aman). Dimana cara pemenuhan  terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah asuransi.
Ø  Melindungi keluarga dalam perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan memberikan santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak. pemberian santunan tersebut akan merupakan sesuatu yang benar-benar tepat, sebab datang pada saat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana untuk melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama penghasilan terputus atau hilang.
Ø  Kontribusi Terhadap Pendidikan
Aspek lain dalam kaitannya dengan masalah kelanjutan pendidikan, misalnya seseorang mahasiswa yang jauh dari orang tuanya, bila dia pada suatu ketika mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dana yang mendadak, misalnya biaya untuk menyusun skripsi, maka bila dia mempunyai polis asuransi kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan mudah, dengan mengadakan polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan dan hal ini dapat dilakukan dengan mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar